News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tempe dan Tahu Hilang di Pasaran

Menteri Pertanian Sayangkan Aksi Sweeping Penjual Tempe

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja membaca berita aksi mogok produksi tahu dan tempe di koran seusai melakukan beres-beres karena tidak ada produksi di Pabrik Tahu NJ di Gang Air Mancur, Jalan Babakan Ciparay, Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Rabu (25/7/2012). Aksi akibat dampak dari kenaikan harga kacang kedelai ini, memaksa produsen tahu NJ meliburkan hampir 800 orang karyawan yang sebagian besar sebagai perajin dan pedagang keliling, dan kehilangan omzet lebih dari Rp 90 juta per hari. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menyayangkan aksi sweeping yang dilakukan beberapa perajin tempe dan tahu kepada pedagang agar tidak menjual kedua lauk tersebut.

"Lah itu tidak benar cara kerja seperti itu. Yang mau usaha kan enggak fair. Ini kan hentikan orang punya pekerjaan dan rejeki," kata Mentan usai buka puasa bersama di Jakarta, Rabu (25/7/2012) malam.

Diberitakan sebelumnya perajin tempe melakukan sweeping terhadap pedagang yang masih menjual tempe dan tahu. Tujuannya agar tidak ada sama sekali tempe dan tahu diperjualbelikan di pasar sebagai bentuk protes terhadap naiknya harga kedelai bahan baku utama pembuat tempe dan tahu.

Mentan mengatakan aksi mogok perajin tempe dan tahu sebenarnya tidak terjadi.

"Itu kan di awal Ramadan biasanya mereka tidak produksi. Nah setelah ini mereka baru prodiksi kalau pedagang kan barang naik otomatis tinggal naikin hrga atau siasati potongan tempenya," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini