News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tempe dan Tahu Hilang di Pasaran

SBY: Sweeping Perajin Tempe Bukan Solusi yang Tepat

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anwar Sadat Guna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja menggoreng tempe yang diberi adonan tepung terigu di kawasan sentra pedagang oleh-oleh makanan khas Bandung di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (25/7/2012). Tempe yang dianggap sebagai makanan masyarakat kelas bawah, saat ini menjadi makanan mewah karena menggunakan bahan baku kacang kedelai impor dari Amerika Serikat. Ditambah harga kacang tersebut setiap harinya terus naik. Dalam sehari pedagang di tempat ini sedikitnya bisa menjual 40 kg tempe goreng dengan harga Rp 26.000 per kg. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA— Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan tidak setuju oleh tindakan perajin tahu-tempe melakukan sweeping.

SBY mengatakan, tindakan sweeping tersebut tidak perlu dilakukan. Karena tindakan itu sendiri bukanlah solusi yang tepat.

“Saya menghargai kepedulian asosiasi tahu dan tempe. Tapi menurut saya, tidak perlu melakukan sweeping. Sweeping itu bukan solusi,” kritik SBY atas terjadinya sweeping saat aksi mogok produksi kedelai yang dilakukan di wilayah Jabodetabek, Jakarta, Jumat (27/7/2012).

Menurut SBY, kenaikan harga kedelai juga bukan merupakan kesalahan perajin tempe dan tahu. Yang terjadi adalah situasi khusus dimana terjadi masalah produksi kedelai di Amerika karena terjadinya kekeringan.

Atas kenaikan harga kedelai itu pun, pemerintah sedang mengatasi bersama-sama.

Karenanya, tegas SBY, janganlah ada sweeping justru yang dikorbankan perajin itu sendiri.

“Marilah kita carikan solusinya bersama-sama pemerintah. Dan tidak perlu melakukan tindakan seperti sweeping. Sekali lagi, itu bukan jalan keluar yang baik,” tandas Presiden.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini