TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Khatib shalat Ied di Masjid Istiqlal yang juga Rektor IAIN Wali Songo Semarang Muhibbin menegaskan, persoalan kemiskinan adalah persoalan yang serius. Karenanya, Islam juga menekankan agar umatnya senantiasa berusaha mengilangkan atau setidaknya berusaha menguranginya.
Tentunya menurut dia, berbagai usaha untuk itu harus terus diupayakan melalui aktifitas nyata dan terukur. "Islam pada dasarnya sangat menghargai orang-orang yang mau berusaha secara sungguh-sungguh sesuai aturan main yang ada. Bahkan mencela segala bentuk kemalasan dan pengangguran," tegasnya dalam kotbah di Istiqlal, Jakarta, Minggu (19/8/2012).
Lanjutnya, Islam juga sangat peduli dan menganjurkan pemberantasan kemiskinan dan membenci penggangguran. "Perintah Allah SWT untuk berzakat, berderma, bersedekah, wakaf, dan lainnya," ujarnya.
Dengan demikian menjadi bukti bahwa Allah SWT sesungguhnya menghendaki agar umat Islam selalu berusaha mencari dan mendapat karunia Allah yang digelar di atas bumi dengan kesungguhan dan ketulusan.
Dengan demikian, pada saatnya pula karunia yang didapatkan tersebut, umat Islam akan mampu menunaikan kewajiban zakat, mampu menolong saudaranya yang lemah dan berkekurangan. Serta dapat menyantuni anak-anak yatim, sehingga kesejahteraan umat manusia dapat diwujudkan.
"Dengan merealisasikan ketentuan Islam pada kehidupan kita, utamanya menunaikan zakat bagi yang mampu dan menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara yang baik tentu berbagai persoalan umat akan sedikit demi sedikit bisa diatasi," pesannya.
Dalam shalat Ied di Istiqlal, hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono serta Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II serta pimpinan lembaga tinggi negara.
baca juga:
Khatib Istiqlal: Kemiskinan Adalah Persoalan Serius
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Gusti Sawabi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger