TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara Dendy Prasetya (DP), Erman Umar mengaku belum mengetahui rinci akar permasalahan kliennya. Hal itu, menurut Erman lantaran dirinya belum berdiskusi dengan DP mengingat kondisi kesehatannya pasca kecelakaan pada 12 July lalu.
"Saya terus terang karena Dendy sakit, saya hanya tahu secara umum, tidak tega mewawancaranya jadi materi kasusnya lain kesempatan," kata Erman seusai mendampingi kliennya menjalani periksaan di KPK, Jakarta, Jumat (24/8/2012).
Begitu pun saat dikonfirmasi mengenai sanggkaan KPK yang menyatakan bahwa Dendy dan ayahnya Zulkarnaen Djabar telah menerima suap senilai 4 miliar guna mengawal pembahasan anggaran 3 proyek Kemenag di DPR.
"Saya bahkan baru dengar," kata Erman.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dendy diduga menerima hadiah berupa uang sejumlah empat miliar rupiah terkait proyek pengadaan di Kementerian Agama tahun 2011-2012.
Dendy bersama ayahnya Zulkarnaen Djabar yang merupakan anggota DPR diduga telah mengarahkan anggaran dan mempengaruhi pemenangan rekanan untuk tiga proyek Kementerian Agama.
Proyeknya antara lain pengadaan laboraturium untuk madrasah tsanawiyah (Mts) tahun 2011 senilai Rp 31 miliar, pengadaan kitab suci Alquran tahun 2011 senilai Rp 20 miliar dan pengadaan kitab suci Alquran tahun 2012.
Baca Juga: