Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menilai adanya 'Operasi Senyap' dalam pengucuran dana talangan atau bail out Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun. Padahal posisi Jusuf Kalla adalah Wakil Presiden RI.
"Ini seperti operasi senyap tidak boleh ada yang tahu, kalau Wakil Presiden engga boleh tahu, gimana yang lain?" ujar Jusuf Kalla dalam rapat bersama Timwas Century di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/9/2012).
JK mengatakan terdapat sisi misterius dalam penggelontoran dana itu. Hal itu terjadi saat JK mengadakan rapat yang dihadiri pejabat negara di bidang ekonomi pada 20 November 2008.
"Itu rapat di kantor saya, di situ dilaporkan semua keadaan ekonomi terkendali. Tidak masalah, Menko Perekonomian dan BI melaporkan itu," ujar JK.
Namun, Kalla langsung terkaget ketika malam harinya terjadi keputusan besar. "Malamnya dikatakan, negeri ini krisis besar. Negeri ini mau kiamat. Gila ini memang. Apa yang dibuat? Saya marah kepada mereka, kenapa begitu, mengapa pada rapat sebelumnya dikatakan ekonomi terkendali," imbuhnya.
Rapat tersebut hanya berselang hitungan jam. Namun keputusannya sangat berbeda. JK juga mendapatkan laporan bahwa uang negara dirampok oleh pemilik Bank Century sekitar Rp2,5 triliun.
"Itu muncul percakapan saya dengan Pak Boediono (saat itu Gubernur BI). Ini siapa yang merampok duit ini? Pemiliknya. Ya sudah, saya perintahkan tangkap perampoknya," tukasnya.