TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman menegaskan dugaan JAT (Jamaah Anshorut Tauhid) dibalik pelaku pembunuhan dua polisi di Poso, Sulawesi Tengah.
"Mereka ini memang diduga JAT. Sementara dugaan seperti itu. Beri kesempatan kepada kita untuk lakukan pendalaman. Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama akan segera terungkap," kata Marciano di kantor Presiden Jakarta, Rabu (17/10/2012).
JAT oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri kerap dianggap sebagai pelaku teror di berbagai wilayah Indonesia. Organisasi ini berada dibawah komando Ustad Abu Bakar Ba'asyir.
Marciano menegaskan ada beberapa indikasi fakta yang memperkuat dugaan JAT dibalik pelaku pembunuhan dua polisi itu.
"Ada beberapa fakta-fakta yang memperkuat. Tapi itu harus didalami dulu," kata dia.
Menurut Marciano, lokasi penembakan dua polisi itu berada di camp pelatihan teroris JAT.
"Tempat itu diduga kamp pelatihan yang selama ini dilakukan pengawasan," kata Marciano.