News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Simulator SIM

Polri Serahkan Seluruh Tersangka Simulator

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa Gerakan Mahasiswa Indonesia (GM-I) berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (12/10/2012), menuntut agar KPK segera menangkap mantan Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri, Irjen (Pol) Djoko Susilo. Djoko ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, setelah diduga terlibat korupsi pengadaan alat simulator SIM di Korlantas, namun hingga kini belum ditahan. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Bareskrim Polri akan menyerahkan seluruh kasus simulator SIM kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tanpa menghentikan kasus yang kini dalam proses penyidikan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa berkas penyidikan dan tersangkanya akan diserahkan peda KPK.

"Iya semua (semua tersangka akan diserahkan). Jadi Polri tidak lagi melakukan penyidikan terhadap semua yang telah ditetapkan tersangka oleh penyidik Polri," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/10/2012).

Terang Boy, dalam surat yang dikirimkan Mabes Polri kepada KPK lima tersangka yang ditetapkan Polri, Brigjen Pol Didik Poernomo, AKBP Teddy Rusmawan, Kompol Legimo, Sukotjo Bambang, dan Busi Santoso disodorkan seluruhnya untuk disidik penyidik KPK.

"Polri akan menyampaikan kepada pihak kpk, penyerahan penanganan selanjutnya. Artinya Polri menyampaikan kepada KPK dalam posisi yang tidak lagi melakukan penyidikan. Saya ulangi, polri tidak lagi menyidik kasus dugaan korupsi simualtor," ungkapnya.

Sepenuhnya penanganan kasus yang melibatkan Irjen Pol Djoko Susilo tersebut dilimpahkan kepada KPK.

"Polri tidak melakukan penghentian sebagaimana diatur pasal 109 ayat 2, Polri tidak menerbitkan sp3. Sekali lagi, Polri tidak lagi melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi simualator. Selanjutnya diserahkan ke KPK," ungkap Boy.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini