News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Simulator SIM

Rumah Dinas Jenderal Djoko Kosong Melompong

Penulis: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri Irjen Djoko Susilo (tengah), memasuki kendaraan tahanan dari Gedung KPK, Jakarta, Senin (3/12/2012). Djoko Susilo ditahan karena diduga terlibat dalam kasus korupsi pengadaan alat simulator SIM di Korlantas.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak ada sinar lampu menerangi rumah berpagar besi warna cokelat, No 88, Blok 88, Kompleks Polri Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (3/12/2012) petang.

Rumah itu adalah rumah dinas bekas Gubernur Akpol Irjen Djoko Susilo. Sejak namanya disebut-sebut dalam kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM roda dua dan empat dalam kepemimpinannya sebagai Kepala Korps Lantas Polri, Djoko sudah jarang terlihat di rumah dinasnya, yang berhadapan dengan lapangan bola.

Petugas pengamanan kompleks yang meminta namanya dirahasiakan kepada Tribun, Senin, mengaku rumah dinas itu jarang ditempati Djoko. Ia sama sekali tak mengetahui keluarga Djoko, termasuk istrinya. Wajah Djoko ia tahu jelas hanya dari media.

"Kalau untuk rumah ada dekat lapangan bola kompleks. Tapi, sekarang Pak Djoko sudah tidak tinggal di rumah dinas lagi," ujar sang petugas pengamanan.

Ia tak tahu ke mana Djoko dan keluarganya pindah, setelah kabar kasus dugaan korupsi simulator SIM santer diberitakan media.

Warga lain yang ditemui Tribun juga menyampaikan hal serupa. Bahkan, ia tak pernah melihat istri Djoko, selama jenderal bintang dua meninggali rumah dinasnya. Yang ia tahu, selain Djoko yang tinggal di rumah itu, ada seorang lelaki, yang tak lain pembantu rumah tangga Djoko.

"Selama ini saya belum pernah melihat istrinya. Yang biasa saya lihat ada lelaki itu, yang juga pembantunya. Biasanya, kalau maghrib ke luar rumah. Dulu ada perempuan yang selalu bawa anak kecil, tapi sudah enggak lagi di sini. Mungkin ikut pindah," tuturnya.

Warga tidak tahu benar sejak kapan Djoko tinggal di kompleks ini. Satu hal yang dia ingat, Djoko adalah sosok yang baik kepada warga, dan perhatian. Setiap Idul Adha, Djoko kerap berkurban tiga kambing yang diserahkan ke masjid kompleks.

"Dua kambing diserahkan untuk dibagi-bagikan. Sisa satu kambingnya disisihkan untuk warga yang tinggal di kampung sini. Tahun ini, Pak Djoko enggak lagi berkurban. Terakhir, dia berkurban tahun lalu," ungkapnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini