TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tujuh terduga teroris yang tewas saat disergap Densus 88 Antiteror Polri di Makasar dan Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini masih berada di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto menjelaskan bahwa ketujuh mayat terduga teroris sudah menjalani pemeriksaan laboratorium.
"Sudah dilakukan pemeriksaan secara laboratoris. untuk dua dilakukan hari jumat itu. Untuk Lima berikutnya dilaksanakan hari ini. Kita tinggal menunggu untuk pembanding dari hasil pemeriksaan tersebut dan Selanjutnya akan dikomunikasikan pihak rumah sakit, penyidik, dan keluarga para korban. Kita berharap cepat selesai agar jenazah bisa dimakamkan," ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/1/2013).
Hingga saat ini kepolisian masih menunggu sampel pembanding DNA dari keluarga masing-masing korban. Kepolisian pun mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengantongi keluarga para terduga teroris tersebut.
"Sampai saat ini kita masih mnunggu. Yang dua hari kemarin sudah selesai jumat tapi kita belum terima sampel pembanding. Sementara yang lima baru tadi, kita komunikasikan ke penyidik untuk segera tindaklanjuti sesuai mekanisme penanganan jenazah lebih lanjut," ungkapnya.
Tim Densus 88 menembak mati dua orang terduga teroris di Makasar pada Jumat (4/1/2013). Kedua terduga teroris tersebut diduga kuat terlibat dalam pelemparan bom terhadap Gubernur Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. Kemudian, lima terduga teroris ditembak mati Densus 88 Antiteror Polri di Dompu, NTB, Sabtu (5/1/2013).
"Tim Densus masih mengejar orang atau kelompok yang diduga masih terkait peristiwa teror selama ini. Tidak henti-hentinya kami dari kepolisian mohon bantuan dari seluruh masy untuk memberi informasi pada kami karena sekecil apapun informasi bermafaat bagi kami," ungkapnya.