TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur Jawa Barat Teten Masduki mengatakan, banyak teman-temannya yang tidak setuju saat ia berniat terjun dalam politik praktis.
Mereka takut pria yang dikenal sebagai pelopor gerakan antikorupsi di Indonesia, gagal dalam pemilihan, sehingga namanya jatuh akibat kekalahan.
Namun, Teten menuturkan, ketika dia memutuskan maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat bersama Rieke Diah Pitaloka, ia mengaku tidak takut kalah atau takutĀ namanya akan jatuh jika nanti gagal.
Teten merasa tetap harus maju, karena melihat adanya peluang untuk melakukan perubahan jika menang dalam Pilgub Jabar, 24 Februari 2013 mendatang.
"Memang belum tentu saya menang, dan saat saya coba ternyata memang berat sekali. Tapi, kami butuh perubahan, dan saya yakin perubahan itu bisa kami lakukan," ujar Teten dalam acara 'Silaturahmi Sahabat Teten' di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2013).
Para sahabat juga khawatir Teten akan terjebak jika terjun ke dunia politik yang kotor. Namun, Teten kemudian meyakinkan sahabat-sahabatnya, bahwa ia tidak akan berubah jika nanti berhasil naik sebagai wakil gubernur Jawa Barat.
"Karena di dunia kita kenal ada bunga teratai yang hidup di lumpur, tapi tetap mampu berkembang dengan indah," paparnya.
Jika terpilih memimpin Jawa Barat, Teten akan menjadikan Jawa Barat sebagai barometer perubahan di Indonesia. Sehingga, daerah lain melihat dan terinspirasi, lalu perubahan di seluruh Indoensia bisa terjadi. (*)