Tribunnews.com, Jakarta - Kardinal Indonesia, satu dari 117 kardinal yang diharapkan hadir dalam sidang konklaf, menyatakan tidak akan datang ke Roma karena alasan kesehatan.
Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja (78) mengatakan penglihatannya terganggu, sehingga dia tidak akan bisa membaca berbagai teks, material, peraturan dan lain sebagainya yang terkait sidang konklaf.
"Saya tidak akan berangkat. Pandangan mata saya memburuk membuat saya tak bisa ikut (konklaf)," kata Darmaatmadja yang dikutip majalah Hidup edisi 24 Februari 2013.
"Sehingga, saya meminta maaf kepada Gereja Katolik Indonesia, karena saya tak bisa mewakili umat Katolik Indonesia dalam ajang penting ini," sambung dia.
Paus Benediktus XVI akan resmi meletakkan jabatan pada 28 Februari mendatang pada pukul 19.00 GMT. Dia menjadi paus kedua yang meletakkan jabatan atas kemauan sendiri sepanjang 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik.
Terkait keputusan Bendiktus XVI itu, Kardinal Darmaatmadja menyatakan dia mendukung keputusan itu. Dia menambahkan dirinya juga meletakkan jabatan sebagai Uskup Agung Jakarta beberapa tahun lalu karena menurunnya kesehatan.
"Kekuatan saya semakin berkurang, kemampuan membaca saya semakin lemah. Tugas-tugas ini membutuhkan kekuatan, kecepatan dan kegesitan," kata dia.
Sidang konklaf diharapkan dihadiri seluruh kardinal yang memiliki hak pilih yang kemudian akan menggelar pertemuan tertutup di Kapel Sistine untuk memilih pemimpin Gereja Katolik yang baru.
Sidang Konklaf dijadwalkan dimulai antara 15-19 Maret mendatang, meskipun ada kemungkinan Paus Benediktus XVI akan menerbitkan dekrit untuk mempercepat pelaksanaan konklaf.