News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anas Urbaningrum Tersangka

Hendardi: Sulit Disangkal KPK Bekerja Dibawah Tekanan

Penulis: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan), melakukan konferensi pers Rapat Pimpinan Nasional PD, di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (17/2/2013). PD hari ini menyelenggarakan Rapimnas dengan agenda penyelamatan partai dari keterpurukan elektabiltas, karena beberapa anggota partai terlibat kasus korupsi. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka menegaskan bahwa intervensi Istana membuahkan hasil.

"Sulit disangkal bahwa KPK bekerja dibawah tekanan SBY dan elite Demokrat kubu SBY," kata Hendardi dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (23/2/2013).

Menurut Hendardi, tidak ada cara lain menyelamatkan KPK kecuali menyegerakan pembentukan Komite Etik dengan melibatkan orang luar KPK dengan integritas tinggi.

"Bukan hanya untuk memeriksa pembocoran draft sprindik tapi juga dugaan independensi yang digadaikan dalam penetapan AU sebagai tersangka," ujarnya.

Pegiat hukum itu mengatakan KPK telah berpolitik dengan mengabdi pada dua kekuatan politik yaitu kepentingan SBY yang sangat berkepentingan mengambil alih PD dari Anas dan kepentingan di luar PD yang menghendaki elektabilitas PD rontok.

"Bahwa AU diduga terlibat kasus Hambalang memang tugas KPK untuk menjeratnya. Tapi soal prosesnya yang pararel dengan tekanan SBY ini yang sulit untuk tidak mengatakan bahwa Istana memang menggunakan tangan KPK untuk melemahkan posisi AU sesegera mungkin," tegas Hendardi.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini