TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumpa pers pengunduran diri Anas Urbaningrum dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) di kantor DPP PD, Graha Kramat 7, Jalan Kramat Raya No 146, Jakarta Pusat, pada Sabtu (23/2/2013) siang, diwarnai kericuhan. Sejumlah awak media dan orang-orang yang mengawal Anas terlibat adu jotos.
Kericuhan terjadi karena sejumlah awak media berusaha mendekati dan mewawancarai Anas usai dia memberikan keterangan pers. Sementara, para pengawal Anas berusaha menjauhkan Anas dari "kepungan" awak media tersebut.
Anas yang berada di tengah himpitan para pengawalnya pun tak bisa berbuat banyak. Dia pun langsung diamankan menuju lift untuk selanjutnya menuju ke mobilnya di parkir basement kantor tersebut.
Kericuhan sudah terjadi saat Anas tiba di depan kantot DPP PD itu. Sejumlah fotografer yang berusaha mengabadikan Anas terlibat adu dorong dengan para pengawal Anas. "Saya minta tolong teman-teman mundur. Saya minta tolong semuanya tenang dan tertib. Saya berharap tidak ada yang teriak-teriak," pinta Anas.
Anas pun sempat terganggu saat sejumlah pendukungnya masih juga berteriak saat dia memberikan keterangan pers ke hadapan ratusan awak media. "Tolong, jangan ada yang teriak-teriak!" pintanya.
Dalam keterangan persnya, Anas menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PD menyusul dirinya sudah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Klik: