TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Calon gubernur Jawa Barat dari PDI-P, Rieke Diah Pitaloka, menolak tudingan,tidak siap menerima kekalahan dalam Pilgub Jabar 2013. Upaya Rieke membeberkan kecurangan Pilgub Jabar tak terkait perkara menang ataupun kalah.
Hal ini, katanya, adalah upaya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat yang kehilangan hak pilihnya pada Pilgub Jabar 2013. Rieke kemudian memastikan perolehan suara yang mereka peroleh, murni dukungan dari rakyat dan tidak ada indikasi kecurangan.
"Ini bukan persoalan menang kalah. Pilkada Jawa Barat sebuah pertarungan ideologis. Bahkan, jika sampai terjadi putaran kedua, Indonesia akan bergerak untuk Jawa Barat," tegas Rieke saat konferensi pers terkait pembeberan data tentang sejumlah kecurangan yang terjadi dalam Pilgub Jabar 2013 di kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2013) kemarin.
Ketua tim pemenangan Rieke-Teten, TB Hasanuddin menambahkan, tidak akan memberi tanggapan mengenai pernyataan dari Ketua Dewan Penasihat PDI-P Taufiq Kiemas yang meminta Rieke Diah Pitaloka untuk legawa. "Ketua umum kami hanyalah Ibu Megawati Soekarnoputri," tegas Hasanuddin.
Seperti yang diberitakan, hasil quick count dari Tim Kampanye PATEN memiliki hasil penghitungan yang berbeda dibanding penghitungan quick count beberapa lembaga survei lain. Timnya mencatat ada selisih 1.302 suara untuk kemenangan Rieke-Teten.
Sementara itu, Taufiq Kiemas pada Rabu (27/2/2013) memang telah menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar, yang dalam hasil perhitungan cepat versi beberapa lembaga survei telah dinyatakan memenangi Pilgub Jabar 2013, meski hasil resmi dari KPUD Jabar belum keluar.
Taufiq juga menyarankan Rieke untuk mencontoh Fauzi Bowo yang langsung mengucapkan selamat kepada Joko Widodo saat Pilgub DKI Jakarta putaran kedua digelar September tahun lalu.