TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mempertanyakan soal keinginan sebagian pendukung eks Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum yang menginginkan diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menjaring ketua umum Demokrat yang baru.
"Memangnya kalau diadakan KLB, orangnya Anas bisa langsung menang? Orangnya Marzuki Alie juga bisa menang, jangan salah," kata Ruhut ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (7/3/2013).
Ruhut mengingatkan semua pihak di Demokrat terutama yang ingin berbuat macam-macam agar jangan membuat masalah.
"Saya ingatkan jangan jadi biang kerok. Sekarang ini kita hanya menunggu perintah Pak SBY," kata Ruhut.
Dia mengatakan soal ada tidaknya KLB Demokrat menunggu perintah dari SBY selaku ketua Majelis Tinggi Demokrat.
"Demokrat tidak mau terbelah. Tinggal menunggu Pak SBY apakah menunjuk pelaksana tugas (Plt) ketua umum atau seperti apa," kata Ruhut.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah kader dan petinggi Partai Demokrat berbeda pendapat soal perlunya kongres luar biasa (KLB) untuk memilih ketua umum yang baru atau langsung menunjuk pelaksana tugas (Plt) ketua umum tanpa melalui KLB.
Dari kubu eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tampaknya menginginkan digelarnya KLB. Saan Mustopa, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum menegaskan hampir semua kalangan di Demokrat terutama di DPD dan DPC Demokrat menginginkan adanya KLB.
Menurut Saan untuk melaksanakan KLB bukan perkara susah. Rapimnas Demokrat yang diadakan bulan lalu bisa dicanangkan seminggu sebelumnya dan berjalan sukses.
"Peserta kongres itu kan sama dengan Rapimnas aja. Rapimnas saja bisa disiapkan dalam waktu seminggu, sama dengan KLB," kata Saan dua hari lalu di gedung DPR Jakarta.
Entah membela siapa, namun Ketua DPP Demokrat bidang Media Andi Nurpati menegaskan kalau partainya tidak akan menggelar KLB tetapi langsung melakukan pengangkatan atau penunjukkan Plt Ketua Umum pengganti Anas Urbaningrum.
"Jika dilaksanakan KLB (Kongres Luar Biasa) dalam kurun waktu sangat singkat maka hal itu sangat sulit dilaksanakan," kata dia.
Apalagi menjelang penyerahan daftar calon sementara (DCS) 9 April 2013 nanti yang harus diteken ketua umum dan sekjen partai.
Oleh karena itu, kata dia, maka solusi terbaik adalah Majelis Tinggi Demokrat untuk sementara menunjuk Plt ketua umum sambil mempersiapkan KLB ke depan.
Sebelumnya Pengamat Politik, M Qodari, mengatakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan berpikir ulang menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat, untuk memilih ketua umum yang baru menggantikan Anas Urbaningrum sebab bukan mustahil KLB akan menjadi arena kubu Anas menyusun kekuatan baru.
Menurutnya, dengan kekuatan Anas yang masih ada di tingkat akar rumput Demokrat, tentu tidak bisa dianggap remeh.
Dengan kata lain, meskipun Anas sudah mundur dari kursi Ketua Umum Demokrat, tapi loyalisnya di Demokrat masih ada.
Jika SBY menggelar KLB dengan pendekatan buttom up seperti ini, Oadari menilai akan muncul calon ketua umum potensial dari bawah.
"Tapi, kalau dalam KLB siapa yang menang apakah bisa diajak ngomong (oleh SBY), itu lain," tuturnya.