TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Menteri Perekonomian Rizal Ramli dengan tegas meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jangan menakut-nakuti rakyat Indonesia dengan isu kudeta karena apa yang ditakutkan tidak ada.
Rizal menyayangkan SBY tidak paham dengan kata kudeta yang sebenarnya diasosiasikan militer untuk menggulingkan sebuah pemerintahan. Sementara untuk aksi pada 25 Maret nanti justru akan dilakukan oleh elemen sipil secara damai.
"Saya minta Presiden SBY mawas diri, jangan manakut-nakuti bangsa ini untuk kudeta. Lebih baik mundur saja. Masyarakat sipil bersiap-siap untuk perubahan," ujar Rizal di Gedung Joeang, Jakarta, Kamis (21/3/2013).
Menurutnya, apa yang disampaikan SBY soal kudeta selama ini menunjukkan kegalauannya. Pasalnya, jenderal-jenderal di Indonesia tak bernyali besar melakukan kudeta dengan kekerasan seperti di sejumlah Vietnam, Afrika dan lainnya.
"Jenderal di Indonesia tidak berani dan kurang nekat. Sipil yang dari dulu ingin karena moral dan nurani berani," ujar Ramli yang kerap kritis terhadap kebijakan pemerintahan SBY selama ini.
Rizal mengakui, gerakan 25 Maret yang menuntut perubahan, sudah dilakukan sejak lama karena pemerintah telah melahirkan korupsi sejak perencanaan dan pembahasan lewat mekanisme APBN Perubahan, dan korupsi dilakukan berjamaah.
"Apa alasan mempertahankan pemerintah yang korup? Karena itu kawan-kawan mendukung sepenuhnya. Kalau memang rakyat mau tidak masalah konstitusi bisa berubah," tegas Rizal didampingi sejumlah tokoh seperti Gus Choi dan Adnan Buyung.
Rizal Minta SBY Jangan Takuti Rakyat Lewat Isu Kudeta
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger