Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Markas Besar Tentara Nasional (TNI) Angkatan Darat (AD) membentuk tim investigasi untuk menyelidiki keterlibatan oknum TNI dalam kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Cebongan Sleman, Yogyakarta.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Pramono Edhi Wibowo mengungkapkan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono pada 27 Maret 2013 memerintahkan TNI Angkatan Darat segera membentuk tim investigasi.
"Mengapa (dibentuk tim investigasi), karena hasil sementara ada indikasi keterlibtan oknum-oknum TNI AD yang bertugas di Jawa Tengah," kata Pramono Edhie di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2013).
Kemudian pada Kamis (28/3/2013) Promono Edhie selaku KASAD menandatangani keputusan untuk membuat tim investigasi yang terdiri dari sembilan orang yang dipimpin Wadanpuspom Brigjen Unggul.
"Sekarang sudah bekerja. Insyaallah andai semua bisa berjalan cepat, sempurna. Apa yang kami lakukan segera terungkap seperti di OKU, seperti itu yang kami lakukan," ungkapnya.
Tim investigasi yang terdiri dari sembilan orang tersebut berasal dan Puspom AD, Kodam, termasuk dari Koppasus. "Tim investigas yang sembilan orang itu untuk melakukan pemeriksaan dan keterangan lebih lanjut," ungkapnya.
Sebelumnya, empat tahanan Lapas Cebongan Sleman Yogyakarta, tewas dibunuh orang tak dikenal. Korban tewas seluruhnya merupakan pelaku penusukan anggota TNI AD (Kopassus) di Cafe Hugos..
Ada pun empat korban tewas tersebut diantaranya Hendrik Benyamin Sahetapy alias Diki (38), Yohanis Juan Manbait alias Juan (37), Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi (33), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (23).