TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 21 juta anak Indonesia dan sekitar 50 persen atau sekitar 10 juta anak mengalami kekerasan seksual. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyatakan tahun 2013, merupakan Tahun Darurat Kekerasan Seksual Pada Anak. Hal itu akan terjadi bila pemerintah hanya berdiam diri terhadap kasus kekerasan seksual pada anak yang selalu terjadi setiap tahunnya.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait menegaskan, dengan kondisi yang cukup memprihatinkan itu, tanpa harus diminta, Ibu Negara, Ani Yudhoyono seharusnya berinisiatif menjadi pelindung, pengayom dan ibu bagi anak-anak Indonesia.
Hal itu seperti yang dilakukan Michelle Obama, istri Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, atau Ratu Inggris Elizabeth II yang selalu menyantuni dan mendatangi anak-anak miskin setiap kali berkunjung ke satu negara.
"Mereka selalau menemui masyarakat miskin. Ibu negara seharusnya menjadi ikon bagi masyarakat terutama bagi anak-anak, karena kejahatan seksual bukan tugas dari satu lembaga, tapi common issue atau isu bersama yang harus kita perangi bersama," kata Arist saat ditemui di kantornya, Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2013).
Menurut Arist, maraknya kasus kekerasan seksual pada anak, nampaknya tidak menggugah Ani Yudhoyono untuk berperan sebagai ikon bagi anak-anak Indonesia. Ikon ini dirasa penting untuk agar anak-anak Indonesia atau masyarakat memiliki tokoh panutan yang dapat melindungi mereka dalam melawan setiap kekerasan pada anak.
Arist menuturkan, kurangnya inisiatif dari Ani Yudhoyono untuk membela anak-anak Indonesia, membuat Komnas PA mendatangi Balaikota dan meminta Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jakarta menjadi ikon anti-kekerasan seksual pada anak.
"Langkah ini disambut baik oleh Gubernur Jokowi yang bersedia untuk menjadi ikon. Pada 21 April mendatang bertepatan dengan Hari Kartini, Jokowi bersama Komnas PA serta aktivis dan pemerhati anak seluruh Indonesia akan berperan serta dan ambil bagian dalam kampanye Stop Kekerasan Anak di Bunderan HI," kata Arist.
Selain memperingati Hari Kartini, 21 April merupakan ulang tahun RI, bocah 10 tahun yang mengalami kekerasan seksual oleh ayah kandungnya sendiri hingga koma empat hari sebelum meninggal dunia di RSUP Persahabatan. RI merupakan simbol kekerasan seksual anak.
"Kami berharap upaya kami ini kembali mengingatkan masyarakat betapa kejamnya kekerasan seksual pada anak dan harus segera dihentikan. Kami akan bawa surat terakhir RI yang menginginkan ulang tahunnya dirayakan meriah," kata Arist.