TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) di bawah kepemimpinan Akil Mochtar ke depan diharapkan setia mengawal Konstitusi dan mampu membaca tanda-tanda zaman.
Hal tersebut disampaikan pakar komunikasi politik, Effendi Gazali, menyusul terpilihnya ketua yang baru.
"Menurut ilmu Komunikasi Politik, MK itu adalah 'guardian' (penjaga konstitusi) tapi juga pemberi arah (facilitating for direction) masalah-masalah membumi yang masih ada kaitannya dengan konstitusi," ujar Effendi, di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Effendi pun berharap agar MK juga memberikan kontribusi besar dalam kemajuan bangsa yang berkaitan dengan konstitusi tadi.
"Seperti bagaimana membangun karakter bangsa, memerangi 'high-cost politics', menguatkan masyarakat madani, melaksanakan jaminan sosial warga negara dan membuat media kita tidak terbenam jadi industri pembodohan plus menanamkan pola-pola kekerasan," harap Effendi.
Sebab kata Effendi, konstitusi Indonesia juga menjamin hal-hal tersebut.