Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengkritik rencana Badan Legislasi (Baleg) DPR yang akan pergi ke Amerika Serikat. Baleg berencana kunjungan kerja ke negara Paman Sam itu untuk membahas RUU Advokad.
Kooordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi mengatakan anggota DPR dapat mengantongi kelebihan uang jika berangkat ke Amerika Serikat. "Selain ke Eropa, tempat favorit kunjungan "orang-orang senayan" alias anggota DPR adalah Amerika Serikat. Sepertinya, orang-orang Senayan merasa bukan anggota DPR, kalau belum ke Amerika Serikat," kata Uchok kepada Tribunnews.com, Minggu (7/4/2013).
Uchok mengatakan keberangkatan Baleg ini ke Amerika Serikat akan memperoleh uang hari perjalanan anggota dewan sebesar 527 Dollar AS untuk satu orang perhari. Tetapi, kata Uchok, yang lebih menguntungkan buat anggota dewan adalah ongkos pesawat bangku eksekutif dari Jakarta ke Washington sebesar 14.428 US Dollar. "Kalau mereka tidak naik bangku kelas Eksekutif, tetapi ingin pindah ke bangku ekonomi, maka biaya bangku kelas ekonomi hanya sebesar 3.743 US Dollar. Jadi, dengan duduk dibangku ekonomi, anggota dewan sudah memperoleh keuntungaan dari kelebihaan ongkos pesawat untuk masuk ke kantong pribadi sebesar 10.685Dollar AS," ungkap Uchok.
Jika menggunakan kurs 1 Dollar sama dengan Rp 9.000. Uchok mengatakan uang yang masuk kantong pribadi Anggota DPR dari kelebihan ongkos pesawat sebesar Rp.96.165.000.
FITRA pun meminta kunjungan kerja itu dibatakan karena hanya menjadi pemborosan saja. Ia juga menduga advokat belum setuju mengenai RUU tersebut. "Tetapi, kalau anggota DPR tidak mau permintaan lembut FITRA ini, kami hanya bisa mengucapkan selamat berlibur alias bersenang-senang sambil studi banding tentang Advokat," ujarnya.
Sementara Wakil Ketua Baleg Dimyati Natakusumah membenarkan rencana kunjungan kerja tersebut. Namun, ia belum dapat menjelaskan secara detil mengenai keberangkatan anggota Baleg ke Amerika Serikat.
"Rencana iya, tapi masih belum jelas jadwalnya," kata Dimyati.