Cita-cita SBY Jadi KSAD Kandas di Tangan Gus Dur
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku memiliki cita-cita menjadi Kepala Staf TNI AD. Dan cita-cita akan menjabat KSAD sudah terpatri kala Susilo Bambang Yudhoyono masuk akademi militer.
Lulusan terbaik Akmil 1973 mengatakan demikian kepada Prajurit dan pimpinan TNI AD, usai melakukan olahraga bersama dan ramah tamah di Mabes TNI AD, Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Dalam perjalanan tugasnya yang kebanyakan dihabiskannya di TNI AD, cita-cita menjadi KSAD tidak lekang. Jenjang demi jenjang dan penugasan pun dijalaninya.
"Saya lulus Akmil 1973, kemudian lama dinas di Kostrad. Terus jadi staf koperasi AD. Pernah jadi instruktur lalu jadi DanYon di Timtim. Hampir 5 tahun tugas di Timtim, lalu ke Denpasar. Lalu di Seskoad, jadi Dosen. Pernah jadi Perwira di Penad. Jadi Kospri KSAD, Kospri Pangab, lantas ke Kostrad jadi Dantri. Lalu Danrem Jogja, ke Bosnia, lalu jadi Kasdam Jaya, Kasospol, Kaster, lalu jadi ketua Fraksi ABRI," ungkap SBY.
Cita-cita menjadi KSAD pun di depan mata, saat tahun 1999, Panglima TNI mengusulkan dirinya menjadi KSAD. Namun cita-cita itu kandas kala Presiden KH Abdurrahman Wahid. Karena Gus Dur sapaan Presiden keempat RI itu memilih SBY masuk dalam skuad kabinet daripada menjadi KSAD.
Cita-cita menjadi KSAD pun terkubur dengan dirinya pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Gus Dur.
"Tahun 1999 Panglima TNI mengusulkan saya jadi KSAD. Tapi Gus Dur minta saya ke Kabinet. Lalu saya Pensiun dini dan bergabung di Pemerintah, hingga sekarang," jelasnya.
SBY mengakui awalnya saat dirinya terjun ke dunia politik merasa sedih. Tapi akhirnya SBY pun bisa menerima perjalanan berikutnya yang diyakininya merupakan skenario Tuhan yang lebih indah baginya.
"Sebenarnya sedih. Tapi skenario Tuhan lebih indah sebenarnya," tegasnya. Dan sejak 2004 hingga sekarang SBY yang dulunya bercita-cita menjadi KSAD menjadi Presiden keenam RI. Bahkan SBY menjabat sebagai Presiden untuk dua periode hingga 2014 mendatang.