TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia merupakan pengguna penyalahgunaan Narkoba tertinggi di Asia Tenggara. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah peredaran Narkoba juga meningkat.
"Jumlah orang dan kualitas yakni pemakainya dari tingkat pendidikan rendah hingga yang paling tinggi meningkat," ujar Benny J. Mamoto, Deputi Pemberantasan Narkotika BNN, di Hotel Bodobudur, Jakarta, Jumat (12/4/2013).
Berdasarkan riset BNN yang bekerja sama dengan Univerisitas Indonesia, angka prevalensi pengguna usia 10-59 tahun mencapai 2,32 persen tahun 2012.
Angka itu akan berusaha diturunkan menjadi 2,8 persen pada tahun 2015.
"Diperkirakan angka prevalensi itu di tahun 2015 menjadi 2,8 persen. Kita berusaha menekan agar angkanya tidak sampai begitu. Itu setara lima juta jiwa," katanya.
Total kerugian yang diakibatkan peredaran barang haram tersebut hingga mencapai 48,2 triliun.
"Permasalahan Narkoba adalah masalah serius yang apabila tidak ada penanganan serius dan komprehensif maka bangsa Indonesia dapat mengalami kerugian yang lebih besar di masa yang akan datang," tukasnya.