News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ujian Nasional

Politisi PAN: KPK Harus Bentuk Penyidik Kongkalikong UN 2013

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERTUKAR SOAL UJIAN NASIONAL - Seorang siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) mempertanyakan soal yang tidak diterimanya saat hendak mengikuti UN di YPAC Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/4). Sejumlah pelajar SLB di Kota Manado merasa kecewa karena soal-soal ujian mereka diduga tertukar dengan paket asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat. (Tribun Manado/Rizky Adriansyah)

Tribunnews.com, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI yang mengurusi bidang pendidikan Nasrullah Larada tak habis pikir atas terjadinya tragedi penundaan Ujian Nasional (UN) sampai 2 kali pada tahun 2013. Belum lagi ditambah kacau dan carut marutnya penyelenggaraan UN.

Karenanya, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini tegaskan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus mengakui bahwa pelaksanaan UN tahun 2013 gagal.

"Dalih apapun yang dilontarkan Mendikbud, hanyalah upaya untuk menutup kelemahan dan kesalahan. Tragedi ditundanya UN sampai 2 kali di beberapa sekolah dan propinsi, cermin bahwa fungsi kontrol dan pengawasan di kemendikbud tidak berjalan," tegasnya, kepada Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Dia juga tak bisa dalih yang diutarakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh, yang begitu saja melempar kesalahan kepada pihak percetakan. "Mendikbud tidak bisa begitu saja menyalahkan pihak percetakan," ungkapnya.

Mohammad Nuh mengatakan bahwa keterlambatan pengiriman naskah soal Ujian Nasional (UN) 2013 di 11 provinsi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah tender perusahaan yang dilakukan oleh kementeriannya.

"Ini bukan semata-mata sistem, tapi memang murni percetakan. Nyatanya dari enam percetakan yang lima tidak ada masalah dan sudah selesai dikirim. Tender tidak masalah sudah sesuai, tapi kendala teknis saat sudah di percetakan," kata Nuh saat melakukan inspeksi mendadak di SMK Negeri 6 Jakarta, Minggu (14/4/2013).

Karenanya, terkait itu, Nasrullah mengatakan perlu dibentuk tim investigasi baik itu dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna mengungkap tragedi yang mencoreng dunia pendidikan nasional ini.

Menurutnya, BPK perlu segera melakukan audit investigasi dan Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (PDTT) mulai dari proses awal, tender hingga distribusi naskah UN.

"Disis lain KPK juga harus membentuk tim penyelidik untuk mambongkar kasus kongkalingkong proyek UN," tegas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini