News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ujian Nasional

Siswa Kerjakan UN di Gunung pada Malam Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengantar Soal UN di desa pedalaman Pantilang dan Salubua, Bastem, Luwu, Sulawesi Selatan, saat mengantar soal UN di kecamatan kaki Gunung Latimojong, Luwu, Kamis (18/4/2013) siang.

Laporan Wartawati Tribun Timur, Anita Wardana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah berikut adalah dampak salah urus petinggi negeri atas Ujian Nasional (UN), di pelosok republik ini.

Sebanyak 31 siswa SMAN Bassesang Tempe (Bastem), Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), terpaksa mengisi sekitar 50 item soal di lembar jawaban mata pelajaran Sosiologi-Geografi (IPS) dan Kimia dan Biologi (IPA), pada pukul 20.00 WITA, Kamis (18/4/2013) malam.

Hingga Tribun Timur (Tribunnews.com Network) mendapatkan informasi ini pukul 21.30 wITA, siswa dari 23 desa di lembah kaki Gunung Latimojong dan Gunung Sinai, masih mengerjakan soal.

"Mau bagaimana lagi, intsruksi pemerintah pusat, UN harus tanggal 18. Soal datang jam lima sore (17.00 wITA), ya kami ujiannya nanti setelah siswa  makan malam," kata Kepala SMAN Bastem Drs Litha'Marembun, seperti dilansir Jaya Galigo kepada Tribun Timur, tadi malam.

Jaya adalah kontributor Trans TV di Palopo. Ia mengikuti distribusi soal UN ke SMA dari Luwu ke perbatasan dengan Toraja. Luwu berjarak sekitar 330 kilometer dari Makassar.

Dari Belopa, ibu kota Luwu ke Bastem, ditempuh dengan empat jam perjalanan menggunakan sepeda motor trail modifikasi.

"Kami berangkat jam 1 siang, tiba di Bastem jam 4," ungkap Jaya, melalui sambungan telepon genggam, tadi malam.

Jalan ke kecamatan ini 90 persen masih konstruksi tanah lumpur. Di musim hujan, kondisi geografis pegunungan dengan ketinggian 2.340 mdpl, bukan lagi berlumpur, melainkan berkubang tanah merah dan basah.
"Kami jalan siang, karena kalau jalan pagi, seperti jalan di danau kering," tuturnya.

Bastem adalah kecamatan di perbatasan utara Luwu, Tana Toraja, dan Enrekang. SMA Bastem adalah SMA terjauh dari jalan poros negara, sekitar 40 kilometer.

Distribusi naskah soal dan lembar jawaban UN, menggunakan enam kendaraan bermotor untuk mengantar naskah ujian.

"Kami dijaga tiga polisi dan satu TNI, padahal yang kami bawa adalah soal fotokopian UN dari SMU 2 Bua Ponra, Padangsappa," jelas Jaya.

Padang Sappa adalah ibu kota kecamatan, sebelum Bastem dimekarkan jadi kecamatan baru. Informasi yang diperoleh, meski sudah tiga tahun jadi sekolah negeri, soal ujian untuk SMU Bastem belum dikirim dan masuk  daftar sekolah di Indonesia yang harus dapat jatah soal UN tiap tahun. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini