TRIBUNNEWS.COM – Penyidik Cyber Crime Mabes Polri mengaku kaget ketika mengetahui Wildan Yani Ashari yang berhasil membobol situs pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hanyalah lulusan STM jurusan Teknik Bangunan.
Lebih kaget lagi ternyata pemuda asal Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember itu masih berusia muda (19 tahun) namun mempunyai bakat luar biasa di bidang teknologi informasi (TI).
Demikian kesaksian yang disampaikan Iptu Grawas Sugiarto, seorang penyidik Cyber Crime Mabes Polri yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan lanjutan kasus peretasan dengan terdakwa Wildan Yani Ashari di Pengadilan Negeri (PN) Jember, Rabu (24/4/2013).
Grawas adalah salah satu perwira yang ikut menangkap Wildan pada 25 Januari 2013 di Warnet Surya.Com di Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember. Ia juga mengaku menyamar sebagai hacker ketika berada di warnet tersebut.
Kepada majelis hakim, Grawas mengungkapkan bahwa Mabes Polri memutuskan untuk membina Wildan, setelah bebas kelak, agar dia menggunakan bakatnya secara benar.
"Yang membuat kami kaget Yang Mulia, ternyata Wildan ini masih sangat muda, anak lulusan STM Bangunan tetapi sangat berbakat di bidang IT. Karenanya kami dari Mabes Polri akan membina ia kembali ke jalan yang benar, supaya kemampuannya dipergunakan secara benar," ujar Grawas.
"Berarti Wildan nanti akan direkrut, jadi apa, apa jadi polisi?" Tanya ketua majelis hakim, Syahrul Machmud.
Grawas tidak menjawab secara detail, ia hanya mengatakan kalau itu sudah dibahas di tingkat pimpinan Cyber Crime Mabes Polri.