Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, Nia Syarifudin menyatakan bila ada kasus intoleransi di Indonesia, yang paling menjadi korban adalah perempuan.
"Jika ada isu intoleransi korbannya yang paling depan adalah perempuan," kata Nia Syarifudin dalam diskusi 'Menggugat Peran Negara dalam Kebebasan Beribadah' di Menara Citicon, Jakarta, Sabtu, (27/4/2013).
Nia menjelaskan, pada prinsipnya setiap kekerasan dalam perspektif yang akan merasakan ketakutan adalah perempuan dan anak. Sementara jika dalam konflik, perempuan sering dijadikan pelemahan.
"Dalam konflik, biasanya yang dilemahkan terlebih dahulu adalah perempuan," katanya.
Menurut Nia, harus adanya penguatan dalam diri perempuan. Perempuan harus memiliki peran dalam hal apapun.
"Dengan begitu akhirnya perempuan menjadi kuat," katanya.