Tribunnews.com, JAKARTA-- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Nurul Arifin meminta pemerintah tidak panik menanggapi pemberitaan sepihak dari Free West Papua Campaign (FWPC) mengenai pembukaan ‘kantor pusat’ mereka di Oxford, Inggris, Minggu (28/4/2013) lalu.
Karena, jika pun kabar itu adanya, itu tidaklah mewakili kepentingan rakyat Papua secara keseluruhan.
"Tidak perlu panik, tapi harus tegas dengan cara-cara diplomatik elegan. Mereka tidak mewakili kepentingan rakyat Papua keseluruhan," tegas Nurul kepada Tribunnews.com, Sabtu (4/5/2013).
Hal ini guna menanggapi pembukaan ‘kantor pusat’ FWPC di Oxford, Inggris, Minggu (28/4), yang juga dihadiri oleh Walikota Oxford, Moh Niaz Abbasi, anggota Parlemen Inggris, Andrew Smith, dan mantan Walikota Oxford, Elise Benjamin.
Lebih lanjut menurutnya, Pemerintah Indonesia jelas harus mengklarifikasi kantor perwakilan FWPC di Inggri.
Terkait adanya kantor perwakilan "Papua Merdeka" di Inggris, menurutnya ini adalah upaya menginternasionalisasikan isu Papua merdeka dari segelintir orang yang memiliki kepentingan-kepentingan pribadi.
Karena itu, imbuhnya, Pemerintah harus mempertanyakan komitmen dari pemerintah Inggris terhadap NKRI.
Sebelumnya, ada pemberitaan sepihak dari Free West Papua Campaign (FWPC) mengenai pembukaan ‘kantor pusat’ mereka di Oxford, Inggris, Minggu (28/4/2013) lalu. Diklaim sepihak, yang hadir dalam pembukaan kantor Papua Merdeka itu adalah Walikota Oxford, Moh Niaz Abbasi, anggota Parlemen Inggris, Andrew Smith, dan mantan Walikota Oxford, Elise Benjamin. (Andri Malau)