TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi, Ichsanuddin Noorsy, menyebut kongkalikong pajak yang diduga berlangsung di Direktorat Perpajakan atau Ditjen Pajak sebagai kerjasama busuk.
"Tidak ada bawahan kerja tanpa kontrol atasan. Kalau bawahan kerja sendiri artinya kepemimpinan yang ada mau berkuasa tapi lemah dan tidak mau ambil risiko kepemimpinan," kata Noorsy ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (30/5/2013).
Noorsy ditanya soal tudingan dari eks penyidik pajak ED yang kini tersangka dalam kasus suap pajak PT The Master Steel Manufactor yang menyebut Dirjen Pajak Fuad Rahmany terlibat dalam kongkalingkong pajak dengan perusahaan itu.
Noorsy menyebut kebijakan remunerasi di Ditjen Pajak saat ini dengan istilah "Tidak ada asap tanpa api" dimana tidak ada friksi tanpa gesekan.
"Jelas, remunerasi dan reformasi perpajakan gagal jika pendekatannya bertumpu pada soal gaji tanpa perbaikan terus menerus pada iklim kerja, kepuasan kerja dan efektifnya kontrol, reward dan punishment," kata dia.