TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Indonesia sepertinya masih memerlukan waktu cukup lama untuk menuntaskan aksi-aksi terorisme. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah beberapa kali aksi bom bunuh diri terjadi. Berikut ini beberapa aksi bom bunuh diri yang pernah terjadi seperti dikutip Tribunnews.com dari BBC Indonesia.
17 Juli 2009: Dani Dwi Permana meledakkan bom di Hotel JW Marriott di Mega Kuningan, Jakarta.
Lima menit kemudian, rekannya Nana Ikhwan Maulana meledakkan bom di Hotel Ritz-Carlton yang terletak tidak jauh dari Marriott.
Tujuh orang meninggal dunia dan lebih dari 50 orang terluka dalam dua serangan bom itu.
Penyelidikan polisi menunjukkan perencanaan bom dipimpin oleh Noordin M. Top.
15 April 2010: Muhammad Syarif meledakkan bom yang terpasang di tubuhnya di masjid yang terletak di dalam kompleks Mapolresta Cirebon, Jawa Barat.
Serangan ini melukai 25 orang anggota polisi yang sedang bersiap untuk menunaikan ibadah sholat Jumat,termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.
29 September 2010: Abu Ali meledakkan bom di sepeda yang dikendarainya di dekat seorang anggota patroli Kapolres Bekasi, AKP Heri. Pelaku dan polisi selamat.
25 September 2011: Achmad Yosepa Hayat meledakkan diri di halaman Gereja Bethel Injil, Solo, Jawa Tengah. Polisi mengatakan bahwa pelaku adalah anggota jaringan teroris Cirebon yang melakukan serangan di Mapolresta Cirebon.
3 Juni 2013: Pelaku yang belum diketahui identitasnya meledakkan diri di depan Mapolres Poso.