TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para elit Partai Pendukung Koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan mengelar rapat di kediaman dinas Wapres Boediono, Jakarta, Selasa (4/6/2013) malam.
Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy (Romy) mengatakan Setgab koalisi membahas kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada APBN-Perubahan (APBN-P) 2013.
"Meskipun sepenuhnya domain pemerintah, mendapatkan dukungan penuh dari parpol koalisi anggota setgab," ungkap Sekjen PPP ini kepada Tribunnews.com, Selasa (4/6/2013).
Lanjutnya, kenaikan ini dinilai sebagai langkah terakhir penyehatan APBN, mengingat prognosis terlampauinya defisit fiskal 3% sesuai ketentuan UU 17/2003 ttg Keuangan Negara. Kenaikan ini juga merasionalisir harga BBM nasional yg dinilai terlalu murah.
Namun dalam rangka meredam dampak kenaikan BBM, perlu disepakati bantalan berupa kompensasi.
Lebih lanjut kata dia, rapat setgab yang dipimpin Wapres menyepakati 4 program kompensasi kenaikan yang diajukan pemerintah pada RAPBN-P 2013, yang meliputi BLSM, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan Raskin.
"Besarannya khusus untuk BLSM antara 4-5 bulan. Sedangkan besaran program lain diserahkan kepada pembahasan yang berkembang di rapat-rapat Komisi, Banggar, dan Pemerintah," tuturnya.
Adapun program infrastruktur dasar yang semula dirancang khusus untuk infrastruktur desa diserahkan kepada fraksi-fraksi utk menyampaikan pandangannya, menyesuaikan kebutuhan sektor-sektor pembangunan yg bersifat produktif dan prioritas.