Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana rapat Tim Pengawas Century dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi panas. Hal itu berawal dari ucapan Komisioner KPK Bambang Widjojanto menyindir tingkat pengetahuan anggota timwas Century. Anggota Timwas menilai KPK lambat menangani kasus yang merugikan negara senilai Rp6,7 triliun.
"Kami dari awal punya tekad untuk selesaikan kasus ini. Kami gunakan strategi penyelidikan yang kami miliki, jadi janganlah pakai kata-kata yang hiperbola. Ini hanya orang-orang yang pahamlah, yang satu frekuensi dengan kami," kata Komisioner KPK Bambang Widjojanto saat rapat bersama timwas Century di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Belum selesai Bambang menyampaikan pendapatnya. Anggota Timwas Century langsung menghujani Bambang interupsi. "Tadi kami mendengarkan anggota menyampaikan pendapatnya, sekarang gantian kami ingin berbicara," tuturnya.
Namun, pimpinan rapat timwas Century Sohibul Iman menyetujui interupsi yang diminta oleh politisi Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Yani.
"Tidak boleh ada yang merasa paling pintar di sini," kata Yani
Yani lalu menilai Bambang tidak layak berbicara dalam forum rapat timwas Century. Sebab, Bambang pernah menjadi kuasa hukum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menangani Bank Century saat ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik.
"Kehadiran beliau sudah tidak membuat nyaman karena beliau adalah kuasa hukum LPS," kata Yani.
Bambang pun membalas bahwa jika persoalan konflik kepentingan kini masih digulirkan maka hal itu telah kadaluarsa."Jadi, sekarang saya minta pendapat apa saya pantas bicara di sini? Kalau tidak, saya akan berhenti, kalau masih perlu, saya akan teruskan," ungkap Bambang.
Anggota Timwas Century asal Golkar Chairuhman Harahap tetap meminta Bambang melanjutkan pembicaraannya. Pimpinan rapat Sohibul Iman lalu menengahi dengan meminta pendapat fraksi apakah Bambang diperbolehkan untuk berbicara.
Dari seluruh fraksi, hanya PKS yang menolak Bambang berbicara didalam forum tersebut karena telah menghina anggota dewan. "Boleh moral anggota dewan ini nggak bener, tapi ini lembaga tinggi. Saya nggak suka cara saudara Bambang perlakukan anggota dewan. Menurut saya saudara Bambang tidak layak berbicara," kata anggota timwas asal PKS Fahri Hamzah.