TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Dradjad Wibowo mengenang almarhum Taufiq Kiemas sebagai pemimpin yang piawai menjembatani berbagai macam perbedaan. Suami Ketua Umum PDI Perjuangan, megawati Soekarnoputri ini dimata Dradjad adalah mediator ulung.
"Bagi beliau, perbedaan adalah kebhinekaan, dan tugas pemimpin adalah merajut kebhinekaan tersebut. Karena itu saya tidak heran ketika beliau gencar mengampanyekan 4 pilar: Pancasila, UUD, kebhinekaan dan NKRI," puji Dradjad Wibowo.
"Salah satu kenangan pribadi saya adalah ketika diundang hadir dalam sebuah acara siang di Teuku Umar. Om Taufiq mengenalkan saya kepada bu Mega dengan mengatakan "Ma, ini mas Dradjad, sejak lama manggil saya Om karena ayah dan kakeknya pengikut Bapak turun temurun". Yg dimaksud Bapak adalah Bung Karno," ungkapnya.
Sejak pertama mengenal almarhum Taufiq Kiemas, Dradjad mengaku terbiasa memanggil dengan sapaan Om. Saat ke Teuku Umar dengan Pramomo Anung, menemui Amien di Gandaria.
"Beliau sebelumnya minta supaya diatur bertemu dengan Pak Amien. Inti pertemuan kedua beliau adalah posisi politik bisa berbeda-beda tapo pemimpin senior perlu selalu berkomunikasi demi persatuan dan kesatuan bangsa. Komunikasi para senior itu salah satu faktor yang membuat NKRI tetap utuh," kata Dradjad.
Akibatnya sekarang, lanjut Drajad lagi, bangsa ini memperoleh "the gain of democracy" baik secara ekonomi maupun non-ekonomi. "Dan Om Taufiq Kiemas adalah pengawal Bhineka Tunggal Ika," puji Dradjad Wibowo lagi.