TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Suasana khidmat prosesi pemakaman Ketua MPR RI yang tak lain suami Megawati Soekarnoputri Taufiq Kiemas, Minggu (9/6/2013).
Taufiq Kiemas, menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit General Hospital pukul 19.05 waktu Singapura atau pukul 18.05.WIB.
"Almarhum telah meninggalkan kita semua telah semua. Tokoh penegak demokrasi dan seorang negarawan," kata Presiden SBY dalam kata sambutanya di acara pemakaman Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Kita hadir disini untuk memberikan penghormatan terhair, upacara kenegaraan. Sebagai penghargaan atas jasa, serta pengabdian almarhum semasa hidup bagi bangsa dan negara," ujar Presiden.
Seluruh tamu undangan yang hadir terlihat khidmat mengikuti prosesi pemakaman. Baik dari keluarga besar Taufiq Kiemas, keluarga besar PDI Perjuangan, pejabat negara, para tokoh politik dan anggota masyarakat lainnya yang hadir.
Taufiq Kiemas dikenal Presiden SBY sebagai politisi yang piawai. Lahir pada 31 Desember 1942. Almarhum, kata Presiden, memulai karier poltik sejak mahasiswa, diawali dengan menjadi aktivis GMNI.
Pertama kali menjadi anggota DPR 1987-1992 hingga akhir hayat. Mendarmabaktikan di DPR. Teguh, puji Presiden, dalam memperjuanang politik yang diyakini.
"Nasionalis sejati. Konsistensi, keteguhan dalam menegakkan perjuangan demokrasi dan menempatkan sosok penting di negeri ini. Mengubah haluan negara ytang lebih demokratis," tutur Presiden.
Bersatu, kata Presiden dalam pemikiran almarhum, penguatan kebersamaan dan kesatuan bangsa.
Presiden SBY juga memuji almarhum Taufiq Kiemas sebagai seorang suami yang setia dalam suka dan duka, mendamping Megawati. Saat menjadi wakil presiden dan menjadi presiden kelima.
"Almarhum, sebagai anggota MPR, memiliki tanggung jawab luar biasa yang ditunjukkan hingga akhir hayat.
Sermangat kegigihan almarhum mensosialisasikan empat pilar berbangsa dan bernegara meski kondisi almarhum sudah menurun," ungkap Presiden.
Atas jasa dan pengambidan yang besar bagi bangsa dan negara, almarhum mendapat bintang adi pradana. Almarhum telah memberikan jasa bagi negara, sebagai manusia, imbuh Presiden almarhum Taufiq Kiemas tentu tidak luput dari kesalahan.
"Dengan hati yang ikhlas, kita beri pengormatan yang tinggi kepada banga dan negara. Mendoakan almarhum semoga diterima Allah SWT sesuai amal ibadahnya. Bagi keluarga, Ibu Megawati di beri kertabahan, dan keikhlasan," ujar Presiden.