TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Almarhum Taufiq Kiemas akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata bersebelahan dengan makam kedua orang tuanya, H Tji Agoes Kiemas SH dan Hj Hamzatoen Roesjda. Presiden SBY akan memimpin langsung pemakaman almarhum yang dikenal sebagai negarawan ini.
Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira mengenang almarhum sebagai sosok yang baik.
Taufik Kiemas, poiltisi yang Humanis. Banyak orang mengenal TK sebagai seorang politisi ulung. TK adalah figur dibelakang layar perjuangan Megawati," kata Andreas.
TK mengawal perjalanan karir politik Mega sejak bergabung dgn PDI, menjadi anggota DPR, melawan rezim otoriter Suharto, mendirikan PDI Perjuangan, menjadi Wapres dan Presiden. Meskipun sering berbeda pendapat, tetapi TK dan Megawati adalah partner politisi yang saling melengkapi utk PDI Perjuangan dan untuk bangsa ini.
"Selain politisi ulung, tidak kurang menariknya, TK adalah seorang humanis. TK selalu menyapa siapa saja, dari kalangan mana saja, tanpa membdakan usia, suku, agama, maupun strata sosial. Salah satu kebihan TK adalah ingatannya yang kuat, termasuk mengingat nama seseorang yg pernah dikenal. TK pun politisi yang murah hati suka membantu mereka yang membutuhkan bantuan," kenang Andreas.
TK selalu memberikan perhatian yang serius pada keluarga, sahabat dan kenalan. Obrolan dengan TK selalu menjadi obrolan yang menarik dan penuh canda, saling meledek dan tawa ceria.
"TK selalu mengatakan; orang yang sehat dan mau maju adalah orang yang berani mencemoohkan dirinya sendiri. Karena dengan saling meledek kita lebih mengenali diri sndiri dan sahabat kita. Diakhir perjalanan hidupnya sebagai politisi, TK ingin mewujudkan obsesinya menjadi figur politisi negarawan yang menyatukan," lanjut Andreas.
Almarhum, kata Andreas lagi, ingin mempraktekan salah ajaran pokok Guru Besar Politiknya Bung Karno yang juga adalah mertuanya, 'sammen bandeling van alle krachten' menyatukan semua kekuatan sebagai basis dalam perjuangan mewujudkan cita kemerdekaan.
TK secara konsisten mempraktekan sekaligus menjadi teladan dalam mewujudkan gotong royong sebagai kekuatan dalam perjuangan mengangkat Pancasila melalui emapat pilar Kebangsaan dalam tim MPR-nya yang solid.
Bang TK. Bangsa ini mengenangmu sebagai seorang politisi kawakan yang sangat mencintai bangsa dan negaranya, sebagai seorang sahabat yang penuh perhatian pada sesamanya. Selamat jalan abang," kenang Andreas Pareira.