News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tentara Nasional Indonesia

Panglima TNI-Panglima ATM Bertemu di Lapangan Benteng Medan

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Panglima ATM (Angkatan Tentera Malaysia) Jeneral Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. menutup Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat-Samudera-Angkasa (Darsasa)-8AB/2013, di Lapangan Benteng, Medan, Rabu (12/6/2013).
 
Seperti tertulis dalam rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com, Panglima ATM Jeneral Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin menyampaikan rasa senang dan bahagia karena kegiatan Latgabma Malindo Darsasa-8AB/2013 dapat berjalan dengan aman sesuai rencana. “Kekompakan dan keserasian bisa digambarkan pada latihan gabungan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Tentera Malaysia (ATM), ini gambaran yang nyata untuk dipertahankan”, ujarnya.
 
Lebih lanjut dikatakan, Malaysia dan  Indonesia memiliki kesamaan kepentingan di kawasan untuk menjaga kawasan dari ancaman teroris dan sangat penting untuk berlatih bersama, sehingga kawasan dari kedua negara bisa menjaganya dengan bekerjasama, ini yang diharapkan oleh Malaysia dan Indonesia.
 
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono S.E. mengatakan kepada wartawan bahwa Latgabma Malindo Darsasa-8AB/2013 yang telah dilaksanakan mengandung arti penting bagi kedua negara dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan kedua negara, sekaligus memiliki nilai berdampak strategis pada keamanan regional terutama di Asia Tenggara yang sekaligus kedua negara perlu memiliki persamaan pola dalam menanggulangi ancaman bersama di kedua negara.
 
Panglima TNI juga mengatakan, Latgabma Malindo menguji pada protap nomor 16 tentang bagaimana cara pengambilan keputusan dalam melaksanakan operasi bersama menghadapi ancaman dari teroris. Selain protap nomor 16 juga diuji protap nomor 18 yaitu menguji tentang bagaimana taktik, teknik dan prosedur yang di ujikan dalam penanggulangan bersama menghadapi ancaman teroris, ini sangat penting karena kalau sudah protap ini dilaksanakan, maka Indonesia dan Malaysia sudah tidak akan ragu lagi untuk dapat melakukannya dengan baik.
 
Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan, Latihan Malindo ini yang semula dilaksanakan 4 tahun sekali sekarang sudah menjadi 3 tahun, dengan cara bergantian tempat, sekarang di Indonesia mungkin tahun berikutnya di Malaysia. “Tidak menutup kemungkinan kegiatan Latihan Malindo bisa dua tahun sekali, karena mungkin terlalu lama”, ujar Panglima TNI.
 
Mudah-mudahan kegiatan Latgabma Malindo bisa ditingkatkan pada kegiatan latihan ini, seperti Latihan Gabungan Patroli Bersama, latihan gabungan lainnya yang sudah berjalan dengan Malaysia, karena kita berbatasan langsung dengan Malaysia. “Sebagai langkah untuk menghadapi berbagai kemungkinan tindakan teroris, negara yang berbatasan laut di Selat Malaka sepakat merumuskan secara konsepnya berupa operasi  melalui kegiatan Eyes in the Sky (EiS), Malacca Strait Sea Patrol (MSSP) dan Patroli Kordinasi (Patkor) Malindo dalam rangka mengamankan Selat Malaka dari berbagai ancaman”, tegas Panglima TNI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini