TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat kerabat dan keluarga Gubernur Riau mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Jumat (14/6/2013) sekitar pukul 20.00 WIB.
Mereka datang untuk bertemu dan memberikan sejumlah barang kepada Rusli Zainal, yang mulai ditahan di rumah tahanan KPK pada Jumat sore.
Namun, mereka tak bisa bertemu dan memberikan langsung barang-barang itu karena kedatangannya di luar jadwal kunjungan tahanan.
Salah seorang kerabat Rusli, Danil, mengatakan dirinya baru bisa datang pada malam hari karena terjebak kemacetan di jalan.
"Kami tadi habis belanja di daerah Pancoran. Waktu pulangnya ke sini, saya enggak tahu, ternyata di jalan daerah Pancoran macet," kata Danil yang baru tiba dari Riau pada pagi ini.
Danil mengatakan, pihaknya membawa sejumlah barang yang kemungkinan diperlukan oleh Rusli di dalam tahanan. Barang-barang itu, di antaranya makanan, minuman, perlengkapan tidur, pakaian ganti, dan perlengkapan mandi.
"Ada perlengkapan tidur, pakaian ganti, celana dalam, singlet, makanan, roti, air mineral. Tadi makanan kami ambil saja yang ada, kami buru-buru, tapi kena macet ke sininya," kata Danil yang mengaku sahabat kecil Rusli itu.
Akhirnya, Danil dan kerabat Rusli lainnya menitipkan barang-barang itu ke petugas piket KPK. Dan mereka pun menyatakan akan datang kembali ke kantor KPK agar bisa menemui Rusli pada Senin (17/6) nanti.
Rusli Zainal selaku Gubernur Riau menjadi tersangka penerimaan suap pengajuan anggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Pemprov Riau dan penyalahgunaan wewenang dalam penerbitan izin pemanfaatan hutan, sejak 18 Februari 2013 lalu. Terhitung hari ini, KPK menahan Rusli untuk 20 hari pertama masa penahanan di rutan KPK untuk kepentingan penyidikan.