Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kondisi pengungsi Syiah Sampang yang berbulan-bulan ditampung di GOR Sampang, kondisinya tambah buruk.
"Di sana kadang-kadang dikasi bantuan. Sekarang tidak ada. Distop," kisah Mujadin, seorang pegowes Surabaya-Jakarta, saat menceritakan kisah mereka di KontraS, Jakarta, Senin (17/6/2013).
Warga Syiah pun kini semakin resah karena anak-anak mereka tidak mendapat pendidikan yang sepantasnya. Sudah dua bulan ini, anak-anak mereka tidak belajar.
" ulu tiga guru datang ke GOR. Sekarang Tidak ada lagi pendidikan sekolah. Kalau kesehatan kita yang usahakan sendiri, pake Jamkesda," kisah Rosyid.
Di penampungan, mereka tidur beralas karpet tanpa sekat-sekat.
Rosyid bercerita, karena tidak mendapat pelayanan kesehatan, perempuan hamil pun melahirkan di GOR tersebut.
Kini, sebanyak 165 pengungsi Syiah menetap di GOR Sampang tanpa kepastian. Dulunya, mereka berjumlah 322. Namun menyusut karena sebagian anak-anak mereka disekolahkan ke tempat lain.