Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi memotong 20 persen kuota haji semua negara dengan alasan keamanan, karena Masjidil Haram sedang direnovasi.
Itu disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Ibrahim Mustofa Al Mubarak, di Jakarta.
Menurutnya pengurangan kuota calon haji sebesar 20 persen untuk jemaah Indonesia, merupakan tindakan preventif. Sebab, renovasi pada area tawaf di Masjidil Haram masih terus dilakukan.
"Mengapa kami ambil langkah ini? Tentunya, kita masih mengingat bagaimana dulu ada peristiwa pada saat lempar jumrah, dan pihak kerajaan tidak mau itu terulang," kata Ibrahim saat jumpa pers di kediamannya, Jalan Teuku Umar Nomor 36, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2013).
Pemerintah Arab, lanjutnya, mengutamakan keselamatan para jemaah haji. Menurut Mubarak, angka 20 persen untuk Indonesia merupakan ketentuan Organisasi Konferensi Islam (OKI).
"Yang menentukan adalah OKI. Tapi, yang perlu diingatm tidak hanya Indonesia yang mengalami pengurangan, negara Islam lain baik kecil maupun besar, juga dapat pengurangan," tuturnya.
Sebelumnya, Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu menyebutkan, Indonesia telah menetapkan jumlah kuota haji 2013 sebanyak 168.800 orang.
Rinciannya, dari kuota haji reguler sebanyak 155.200 orang, dan haji khusus sebanyak 13.600 orang. Jumlah ini menurun 20 persen, dari sebelumnya sebanyak 211.000 orang.
Kebijakan ini ditetapkan dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 121 Tahun 2013, tentang Penetapan Kuota Haji Tahun 1434 H/2013 Masehi.
"Sementara, demikian jumlah kuota yang ditetapkan. Kami juga sedang menunggu kebijakan Pemerintah Saudi, tentunya ini dapat berubah bila ada dispensasi," paparnya saat menggelar konferensi pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/6/2013) pekan lalu. (*)