TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pengembalian kartu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) terungkap dari penuturan Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana, pada sela-sela peninjauan pencairan BLSM di Kantor Pos Besar Bandung, Jalan Asia Afrika Bandung, Sabtu (29/6).
I Ketut Mardjana mengakui bahwa jumlah kartu BLSM yang mengalami return mencapai mencapai 8.554 lembar.
Menanggapi pengembalian kartu BLSM tersebut, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono, yang hadir dalam peninjauan pencairan BLSM di Kantor Pos Besar Bandung, itu menyatakan, hal tersebut dapat saja terjadi. Perkiraannya, inclusif error itu dapat mencapai 5-7 persen. Meski begitu, Agung menilai hal itu masih dalam batas toleransi.
"Saya kira, yang namanya error itu kemungkinan besar terjadi. Perkiraannya, 5-7 persen. Tapi, itu bisa terkoreksi. Misalnya melapor kepada kelurahan karena bagi mereka yang tidak berhak menerima BLSM, kartunya tentu harus dikembalikan," sahutnya.
Menurut Agung, tidak tertutup kemungkinan, return kartu BLSM yang saat ini sekitar 8 ribu lembar, jumlahnya bertambah. Dia berpendapat, banyak faktor penyebabnya, antara lain yang bersangkutan ternyata meninggal dunia, pindah alamat, terkena penggusuran, adanya kartu ganda, alamat tidak dikenal, dan menolak BLSM. (*)