Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menilai wajar jika ada kendala dalam penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Menurutnya salah data pembagian BLSM karena data penerima yang dipakai adalah data tahun lalu.
"Dari 15 juta penerima BLSM datanya kan data tahun lalu. Bisa saja orangnya sudah berubah alamatnya," kata Jusuf Kalla di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (2/7/2013).
Pria yang akrab disapa JK itu menuturkan, harus disyukuri jika ada data yang keliru. Menurutnya, dengan begitu nasib rakyat Indonesia sudah banyak yang berubah.
"Data keliru bisa yang dulunya miskin, sekarang tidak miskin. Bagus kan itu," ucapnya.
Lebih lanjut JK mengatakan, untuk menyalurkan jutaan BLSM tidak lah mudah. Karena menurutnya dengan jumlah ribuan saja berpotensi terjadi simpang siur dalam penyalurannya.
Tetapi yang perlu diawasi adalah jangan sampai BLSM tersebut jatuh kepada orang kaya. Misalnya orang yang tinggal di kawasan menteng, atau orang yang memiliki mobil mewah.
"Sejelek-jeleknya salah data jangan sampai BLSM jatuh ke orang kaya yang tinggal di menteng dan memiliki mobil Mercy," pungkasnya.