TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama, Suryadharma Ali, menyebut kerukunan antarumat beragama di Indonesia adalah yang terbaik di dunia. Menurut Suryadharma, Indonesia sebagai negara muslim terbesar namun sangat memerhatikan umat minoritas.
Suryadharma pun membantah jika selama ini, kendala pembangunan rumah ibadah, yang dialami oleh gereja atau minoritas lainnya adalah persoalan agama.
"Persoalan Gereja Yasmin, saya berharap tidak dibawa ke ranah agama, tidak semua persoalan rumah ibadah sumbernya agama. Yang berkaitan rumah ibadah yang sulit dibangun karena semata-mata urusan Izin Mendirikan Bangunan. Di negara manapun IMB diberlakukan untuk bangunan apapun," ujar Suryadharma saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jakarta, Selasa (9/7/2013).
Terkait dengan pendirian rumah ibadah, Suryadharma merujuk pada data Litbang Kementerian Agama periode 1977-2004, pertumbuhan rumah ibadah Kristen mencapai 133 persen, Katolik 152 persen, Hindu 475 persen, Budha 368 persen. Sementara pertumbuhan rumah ibadah Islam hanya 64 persen.
Ketua Umum PPP itu pun merujuk pada kerja sama pelaksaan MTQ tahun 2012 di Ambon. Ambon merupakan wilayah yang pernah berkonflik antara Kristen dan Islam. Namun gubernurnya yang sekarang (beragama Kristen), bersama tokoh Kristen, Islam, Hindu, Budha, Konghucu, Kepala suku, datang ke menteri agama agar pelaksanaan MTQ digelar di Ambon.
"Di situ kita melihat betapa hebatnya kerja sama dalam pelaksanaan MTQ. Terutama umat Kristen dan tokoh gereja. Panitia dari umat Kristiani banyak. Paduan suara gereja jadi paduan suara yang ditampilkan pada pembukaan dan penutupan. Mars MTQ dinyanyikan paduan suara gereja. Lagu-lagu rohani Islam dinyanyikan paduan suara gereja," kata Suryadharma.
Suryadharma pun kembali merujuk pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) yang diselenggarakan di Sulawesi Tenggara yang penduduknya 94 persen beragama Islam. Walau demikian, pelaksanaan Pesparawi tersebut berlangsung tanpa gangguan. Bahkan 85 persen panitianya adalah Islam.
Begitu juga dengan pelaksanaan Swayamvara Tripitaka Gatha Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Kalimantan Timur.
Suryadharma pun menambahkan tidak ada negara di belahan dunia manapun dimana hari besar setiap agama diperingati secara nasional dan dijadikan hari libur nasional dan turut dihadiri oleh presiden dan wakil presiden.