TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah dengan Wakil Gubernur Rano Karno dikabarkan retak. Keretakan hubungan kedua orang berkuasa di Banten ini membawa cerita lama akan dinasti politik Ratu Atut di Banten yang sejak dulu dikritik banyak kalangan.
"Kalau bicara dinasti politik yang paling sempurna yang ada di Banten. Jadi kalau mau berguru soal dinasti politik ke Banten saja," kata anggota DPD RI dari Banten, Ahmad Subadri dalam diskusi DPD dengan tema "Fenomena Politik Dinasti" di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2013).
Penelusuran Tribunnews.com Atut memiliki kakak kandung Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Kakak tiri Atut Walikota Serang Tb Haerul Jaman. Kakak Ipar Atut Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan anak tiri Wakil Bupati Pandeglang Heryani. Sementara anak kandung Atut yakni Andika Haszrumy anggota DPD RI saat ini dan nanti akan jadi caleg DPR. Adapun Hikmat Tomet merupakan suami dari Ratu Atut juga mencalonkan anggota DPR RI.
Menurut Ahmad, kondisi politik dinasti di Banten seperti ini tampaknya kurang mendapat perhatian warga masyarakat Banten.
"Buat mereka bupati baik atau tidak itu biasa saja. Toh kepentingannya dengan pemerintah hanya pada saat mengurus KTP, praktis nggak ada hubungan lain dengan pemerintah. Paling adapun kebutuhan pun dengan uang beres," ujar bekas calon walikota Tangerang ini.
Dia menegaskan politik dinasti berbahaya sebab menggunakan uang dan alat negara.
"Bagaimana membangun kekuatan ini bisa didapat dengan kapitalisasi APBN atau APBD. Adanya otonom baru juga untuk mengembangkan politik dinasti. Dan politik dinasti yang bahaya sekarang cenderung menutup kesempatan (kader lain memimpin), kalaupun terbuka kemungkinannya kecil," kata Ahmad.