TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian RI mengakui, 6 ribu ton daging impor yang didatangkan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dari Australia mengandung hormon pertumbuhan.
Kepala Badan Karantina Kementan Banun Harpini menjelaskan, sejak daging impor masuk Juni 2013, pihaknya telah mengarantina 375 jenis daging dari yang di pasaran 1.306 jenis. 375 jenis daging tersebut mengandung hormon pertumbuhan.
"Daging Bulog sebagian memang mengandung hormon pertumbuhan," ujar Banun Harpini di kantor Kementerian Pertanian, Senin (29/7/2013).
Meski mengandung hormon pertumbuhan, Banun menjelaskan sesuai acuan lembaga internasional Codex, residu hormon di daging impor Bulog masih dalam batas aman.
"Sampel diambil dalam periode setiap Juni-Juli, sehingga sudah kami lakukan pemeriksaan berlapis. Hasilnya, tidak ditemukan hormon di luar batas aman," tandasnya.