TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Takmir Masjid, kembali menggelar mudik gratis, dan tahun ini adalah kali ketiga.
Kepada semua peserta mudik, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj berpesan agar pemudik meniatkan aktivitas sebagai bagian dari silaturahmi.
"Jangan mudik karena ingin pamer isi dompet yang ada kartu ATM baru. Mudiklah dengan niat silaturahmi," pesan Kiai Said saat melepas mudik bersama di halaman Kantor PBNU, Sabtu (3/8/2013).
Kiai Said menuturkan, bila sudah meniatkan mudik sebagai silaturahmi , hal-hal positif harus dilakukan sebagai penyertanya.
Seperti disabdakan Rasulullah, lanjutnya, salah satu hal yang harus dilakukan saat silaturahmi adalah saling bermaaf-maafan.
"Minta maaf kepada Allah harus, tapi meminta maaf kepada sesama manusia juga penting. Nanti, kalau sudah sampai di kampung halaman, jangan lupa minta maaf ke bapak dan ibunya, saudara semuanya, pokoknya harus tuntas, enggak ada dendam dan marah yang ditinggal," tuturnya.
Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU KH Abdul Manan Ghani dalam sambutannya, memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada sejumlah perusahaan rekanan yang turut mensukseskan acara mudik bersama. Ia berharap di tahun-tahun mendatang tradisi mudik bersama bisa terus dilaksanakan.
"Tahun lalu kami gelar mudik bersama dengan 29 bus, tahun ini 35. Semoga tahun depan bisa ada lagi dan terus ditingkatkan," harap Kiai Manan, disambut riuh peserta mudik.
Seperti mudik tahun-tahun sebelumnya, kali ini kegiatan tersebut juga dibarengi dengan pendirian posko mudik berbasis masjid.
Sebanyak 18 masjid di sepanjang jalur mudik Jawa Barat hingga Jawa Timur, disulap menjadi posko, yang di dalamnya tidak sekadar tempat beristirahat.
"Tujuan utama pendirian posko mudik di masjid, tak lain adalah memakmurkan masjid itu sendiri, di mana saat mudik kita juga harus tetap ingat salat. Seperti apa yang selama ini kami perjuangkan, dari masjidnya kita makmurkan bumi-Nya," tegas Kiai Manan.
Dari 35 bus yang dijadikan sarana transportasi mudik bersama tahun ini, 24 di antaranya tujuan Jawa Timur, dengan rute terjauh adalah Banyuwangi dan Bangkalan, Madura.
Sedangkan sembilan bus lainnya ke Jawa tengah, dan dua bus mengarah ke Cirebon dan Kuningan, Jawa Barat. Sedikit yang berbeda dari pelaksanaan tahun ini adalah keikutsertaan 70 penyandang tuna netra sebagai peserta mudik bersama. (*)