Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi bom yang terjadi di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, terus menuai banyak kecaman.
Kali ini, kecaman terhadap aksi yang mengakibatkan tiga jemaat terluka itu dilontarkan oleh Komisi VIII DPR RI.
"Apapun alasannya, perusakan dengan cara mengebom rumah ibadah adalah prilaku yang bertentangan nilai-nilai agama manapun," kata Anggota Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, Selasa (6/8/2013).
Apalagi, kata Ace, motifnya diduga sebagai bentuk reaksi atas perlakuan umat Islam di Rohingya Myanmar yang mengalami diskriminasi.
"Apapun alasannya, tindakan kekerasan atas nama agama sudah tidak lagi relevan untuk menyelesaikan konflik yang berbasiskan agama," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar itu.
Karenanya, Ace meminta jemaat vihara agar tidak terpancing dan terprovokasi dengan tindakan pengeboman ini dan menyerahkan kepada proses hukum yang sedang berlangsung.
"Baik umat Islam dan Budha, diharapkan tetap menjaga kerukunan. Jangan menjadikan Isu Rohingya sebagai justifikasi untuk merusak tatanan keharmonisan umat beragama di Indonesia," tandasnya.