TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ana Sunaringati tak menyangka bila keberangkatan suaminya, Aiptu Kus Hendratno, dari rumah menuju Polsek Pondok Aren untuk melakukan apel pengamanan Hari Kemerdekaan pada Jumat (16/8/2013) malam, menjadi pertemuan terakhir.
Menjelang tengah malam, sang istri mendapatkan kabar dari adik sepupunya yang juga anggota Polsek Pondok Aren, bahwa suaminya telah tiada setelah ditembak orang tak dikenal di perjalanan,
di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Pada Sabtu (17/8/2013) dini hari, lima anggota keluarga Aiptu Kus mendatangi RS Polri untuk menjemput jenazah Aiptu Kus. Namun, tidak dengan sang istri yang tetap berada di rumah duka mengingat dirinya masih syok dan terguncang.
"Istri ada di rumah, enggak bisa ikut karena masih syok banget. Malah pingsan-pingsanan terus. Awal diberi tahu juga langsung pingsan. Anak-anaknya juga ada yang pingsan," tutur keponakan Aiptu Kus di depan kamar jenazah RS Polri.
Aiptu Kus meninggal dunia di usia 44 tahun dengan meninggalkan seorang istri, Ana Sunaringati, dan tiga anak yang masih duduk di bangku Kelas 1 SD, SMP, dan bangku kuliah.
Setelah proses pemeriksaan medis di RS Polri, rencananya jenazah Aiptu Kus akan dibawa dan disemayamkan di rumah duka, Perigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Sabtu (17/8/2013) pagi. Selanjutnya, jenazah akan diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan di tanah kelahirannya, di Wates.
Aiptu Kus Hendratno adalah satu dari dua anggota Polsek Pondok Aren yang tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Jumat (16/8/2013) malam. Seorang lainnya, yakni Bripda Ahmad Maulana.
Istri dan Anak Pingsan Dikabari Aiptu Kus Tewas Ditembak
X
Penulis: Abdul Qodir
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger