TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Heri Budianto, pakar komunikasi politik menilai, Partai Demokrat tidak perlu reaksional menanggapi beredarnya dugaan surat Kepala SKK Migas non aktif Rudi Rubiandini, yang mengaku diperas Partai Demokrat.
Menurut Heri, mestinya 'testimoni' itu tidak perlu ditanggapi berlebihan oleh petinggi Demokrat.
Karena, bila ditanggapi berlebihan, maka akan menjadi makanan empuk lawan-lawan politik Demokrat, untuk terus memainkan kasus Rudi Rubiandini.
Heri menilai, lebih baik Demokrat mendorong secepat mungkin proses hukum dugaan korupsi di SKK Migas, dan melakukan antisipasi internal, untuk menghadapi kemungkinan keterlibatan Menteri ESDM Jero Wacik dalam kasus ini.
"Saya kira demokrat tidak perlu reaksional, justru jika terlalu berlebihan akan dimanfaatkan lawan-lawan politiknya," ujar Heri kepada Tribunnews.com, Senin (19/8/2013).
Apalagi, lanjutnya, 'testimoni' Rudi belum tentu benar.
"Menurut saya, testimoni itu tidak mungkin disampaikan Rudi. Melihat track record Rudi yang berani bersuara lantang, saya meragukan testimoni tersebut. Sebab, jika Rudi ditekan untuk memberikan upeti kepada partai penguasa, ada kemungkinan Rudi melawan," papar Heri. (*)