TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Percetakan Andescre di Jalan Mayor Hasibuan, kota Bekasi, Jawa Barat, yang digrebek tim Densus 88 malam tadi, Selasa (20/8/2013), diketahui milik seorang warga Kranji bernama Lisa Muarifin. Sang pemilik tidak ikut diamankan Polisi, namun sempat menjalani pemeriksaan oleh petugas Polres Metro Kota Bekasi.
Suwardi Erlangga, salah seorang teman baik pemilik percetakan mengatakan teman baiknya yang akrab dipanggil Arifin itu pada saat penggerebekan malam tadi sekitar pukul 19.00 WIB tengah mengantar hasil cetak ke pelanggan di Kawasan Berikat Nusantara. Saat tiba di lokasi penggerebekan sekitar pukul 19.30 WIB, ia pun terkejut menyaksikan banyak Polisi bersenjata laras panjang di tempat usahanya itu.
"Saya sempat ketemu malam tadi. Dia bilang tidak tahu apa-apa," ujarnya.
Kata Erlangga teman baiknya itu tidak ikut diangkut Polisi, melainkan hanya orang-orang di dalam kantor percetakan yang ia duga sebagai karyawan Arifin.
Informasi dari Polisi menyebutkan orang-orang yang diamankan dari percetakan itu adalah Khaerul Ikhwan (32) asal Desa Sare Mulyo RT02 RW01, Wonosari, Jawa Timur, Andri Wahono (21) warga Dusun Gardu RT 05 RW06, Gamping, Suruti, Jawa Timur, dan Ahmad Irfan (22) asal Bogares Kidul, Panggkalan, Tegal.
Sementara seorang lagi bernama Iswahyudi, dibekuk di di sebuah rumah di RT 02 RW 05 Kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan.
Suwardi yang kerap menyambangi percetakan itu mengaku kenal dengan Khaerul Ikhwan yang akrab dipanggil Imen. Kata dia Khaerul sudah hampir setahun bekerja di percetakan itu. Ia yakin Khaerul tidak terlibat sama sekali.
"Kalau si Ahmad Irfan itu karyawan percetakan juga, saya juga yakin tidak terlibat. Tapi kalau si Andri Wahono saya tidak kenal," tambahnya.
Sementara itu ia juga mengaku kenal dengan Iswahyudi, pengusaha kebab yang juga ikut diamankan Polisi. Kata dia Iswahyudi merupakan teman baik dari Arifin, dan keduanya pernah sama-sama bekerja di sebuah pabrik elektronik di Bekasi.
"Dua-duanya memang teman baik. Sama saya sering main futsal bareng. Tapi kan kita mana tahu orang itu ternyata terlibat kasus teroris," tambah Suwardi.