Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengungkapan kasus pembuatan senjata api rakitan di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat, dipastikan terkait dengan sejumlah kasus penembakan anggota polisi belakangan ini.
Selain itu dari sentra pembuatan senjata api rakitan di Cipacing, polisi juga berharap ada cabang penyelidikan untuk mengungkap kasus penembakan Fransiskus Refra yang akrab disapa Tito Kei, di Jalan Titian Raya Indah, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/5/2013) lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto menjelaskan, dari pengungkapan pabrik pembuatan senjata api di Cipacing, diharapkan juga ada cabang penyelidikan yang menuju ke arah pelaku penembakan Tito Kei.
''Semoga bisa bercabang penyelidikannya ke arah pembunuhan Tito Kei, juga ke penembakan polisi yang kami duga terkait'' kata Rikwanto, Selasa(27/8/2013).
Menurut Rikwanto, sampai saat ini pihaknya masih mendalami kasus penembakan Tito Kei dengan memeriksa keluarga korban. Namun informasi yang didapat dari keluarga korban sangat minim.
"Mereka kooperatif. Tetapi informasinya minim," kata Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, pihaknya berharap keluarga dapat memberikan informasi mengenai kisah hidup Tito Kei dan sejumlah teman-teman yang berkaitan dengannya dan profesinya sebagai pengacara.
Karenanya, Rikwanto mengatakan, pihak kepolisian belum mengarahkan kemana-mana, dan masih terus melakukan pengembangan kasus sembari berharap dari pengungkapan Cipacing diketahui siapa pelaku penemakan Tito Kei.
Seperti diketahui, Tito Kei ditembak orang tak dikenal di sebuah warung rokok di Jalan Raya Titian Indah RT 03/011, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Bekasi Kota, Jumat (31/5) malam. Lokai penembakan tak jauh dari rumah Tito.
Saat ditembak, Tito sedang sedang bermain kartu bersama ketiga temannya di warung itu. Bahkan, pelaku juga menembak Ratim (60), pemilik warung rokok yang akhirnya iku tewas.
Sementara itu mengenai kasus penembakan anggota polisi, kata Rikwanto diduga kuat memang terkait dengan dengan terbongkarnya pabrik senjata rakitan di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat.
Menurutnya ada benang merah antara penembakan empat polisi dengan pabrik senjata itu.
Diduga pelaku penembakan yang menewaskan tiga polisi itu, memesan senjata api rakitan di pabrik senjata api Cipacing.
Sebab, selongsong yang ditemukan polisi di TKP tempat tewasnya dua polisi Polsek Pondok Aren, kemungkinan ditembakkan dengan senjata api rakitan.