Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Hadi Purnomo, enggan berkomentar mengenai hasil audit tahap II proyek Hambalang. Hadi menegaskan tidak dapat membuka hasil tersebut kepada publik.
"Saya minta maaf. Karna memang kita tidak boleh buka. Tanya saja ke KPK," kata Hadi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Mengenai adanya dua versi audit Hambalang yang beredar dikalangan awak media, Hadi menegaskan pihaknya hanya mengeluarkan satu laporan.
"BPK hanya punya satu laporan. Yang tanggal seselesaikannya," kata Hadi.
Ia juga tidak menjelaskan adanya 15 nama anggota DPR yang disebut-sebut dalam laporan tersebut.
"Saya tidak bisa, tanyakan ke yang lain, karena rahasia. BPK tidak pernah menyebut (nama-nama itu)," ujarnya.
Hadi mengaku ingin menjelaskan secara detail laporan tersebut kepada publik. Tetapi, ia berdalih aturan yang berlaku membuat hal itu tidak bisa dilakukan.
"Karena rahasianya belum dibuka dan diatur UU saya tidak bisa buka," imbuhnya.
Hadi juga membantah bila ketertutupan BPK dicurigai adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu. Apalagi dengan tudingan kongkalikong.
"Independensi BPK sudah bagus sekali. Kami independen, tidak ada kongkalikong. Pokoknya ada pemeriksaan semua. Semuanya saya minta maaf, ini rahasia," ujar Hadi.
BPK, kata Hadi, juga siap berdiskusi dengan Komisi X mengenai audit Hambalang tersebut dan tetap berkoordinasi dengan KPK.
"Siap kita menjelaskan kenapa tidak. BPK siap ditanya apa saja," tuturnya.